Tentang Kami

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah merupakan sebuah organisasi mahasiswa internal kampus ditingkat program studi yang menghimpun segala kegiatan mahasiswa yang berada di bawah naungan program studi pendidikan sejarah FKIP Universitas Sriwijaya.

Organisasi ini didirikan pada tanggal 23 Januari 1992 di Palembang dengan nama awal HMPS (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah). Kemudian, ditanggal 2 November 2000 di Indralaya nama nya diganti menjadi HMS (Himpunan Mahasiswa Sejarah). Dan, terakhir pada tanggal 30 Januari 2016 diganti lagi menjadi HIMAPES (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah) yang berlaku hingga saat ini. HIMAPES juga memiliki hymne nya sendiri.

Letak kesekretariatan HIMAPES berada di Indralaya. Lebih tepatnya, berada di depan Gedung D FKIP Universitas Sriwijaya.

Kabinet KUSUMA DIRGAHAYUSA merupakan kabinet baru Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah Periode 2025/2026, kabinet ini dibentuk pada Sabtu, 15 Februari 2025. 

Kabinet "Kusuma Dirgahayusa" memiliki arti:

• Elemen utama: Bunga (Kusuma) dengan akar yang kuat sebagai simbol keberlanjutan (Dirghayusa). 

• Warna utama Hijau sebagai representasi tumbuh, hidup, dan lestari. 

Detail lain: 

• Kelopak bunga berwarna lembut untuk menggambarkan keindahan, ketulusan, dan keharmonisan. 

• Akar yang melingkar atau memanjang untuk melambangkan keberlanjutan dan dampak jangka panjang. 

• Sentuhan emas melambangkan nilai-nilai pendahulu dan putih untuk melambangkan kejernihan visi 

Artinya: "Kusuma adalah bunga, sebuah simbol yang telah lama digunakan dalam berbagai budaya sebagai representasi dari keindahan, harapan, dan pertumbuhan. Kusuma melambangkan perjalanan organisasi yang bertumbuh dalam keharmonisan, menjunjung tinggi kebersamaan, dan berupaya menciptakan dampak yang indah bagi lingkungan sekitarnya. Namun, keindahan saja tidak cukup. Mekarnya bunga tidak boleh menjadi sesuatu yang sementara, yang hanya mewarnai sesaat lalu gugur tanpa meninggalkan jejak. Inilah mengapa Dirghayusa hadir sebagai penguat. Dirghayusa berarti panjang umur, keberlanjutan, dan ketahanan. Nama ini menegaskan bahwa apa yang ditanam hari ini bukan hanya untuk dinikmati dalam waktu singkat, melainkan untuk diwariskan, dipelihara, dan terus berkembang dalam waktu yang panjang. Organisasi ini tidak hanya ingin menghasilkan program dan gerakan yang berkilau sejenak, tetapi ingin menanamkan warisan yang bisa dirasakan oleh generasi-generasi selanjutnya. Seperti bunga yang tumbuh dari tanah, organisasi ini berakar pada nilai-nilai integritas dan profesionalisme. Setiap helai kelopak yang mekar mencerminkan semangat kolaborasi dan inklusivitas, karena dalam satu taman, tidak ada bunga yang tumbuh sendirian. Warna-warni bunga yang beragam justru memperindah keseluruhan, sebagaimana dalam organisasi ini, setiap individu memiliki peran dan keunikan yang saling melengkapi. Namun, bunga tidak hanya tumbuh karena dirinya sendiri. Ia membutuhkan inovasi untuk berkembang lebih baik, seperti bagaimana sebuah organisasi harus selalu terbuka terhadap ide-ide baru agar terus tumbuh dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Bunga juga membutuhkan keseimbangan—harmonisasi dalam pertumbuhan—agar ia tidak hanya indah, tetapi juga bermanfaat bagi ekosistemnya. Dan yang terpenting, sebuah taman bunga tidak akan bertahan jika tidak ada upaya untuk menjaganya. Keberlanjutan dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam mempertahankan mekarnya Kusuma Dirghayusa. Setiap tindakan yang dilakukan harus memiliki tujuan jangka panjang dan dapat dipertanggungjawabkan, memastikan bahwa apa yang telah dirintis tidak berhenti di satu generasi saja."